KESALEHAN ROHANI DIWUJUDKAN DALAM KESALEHAN SOSIAL

Kegiatan

Oleh: Pdt. Boydo Rajiv Hutagalung


Pdt. Boydo Hutagalung menyampaikan khotbah sebelum upacara pelantikan BPC GMKI Periode 2024-2026

GPIB Marga Mulya menjadi tempat pelaksanaan Pelantikan pengurus baru GMKI Cabang Yogyakarta pada Kamis, 29 Agustus 2024. Pelantikan diawali dengan ibadah syukur yang dilayani oleh Pdt. Boydo Hutagalung.

Dalam khotbah Pdt. Boydo Hutagalung mengawali dengan menguraikan secara singkat bagaimana peran pemuda/mahasiswa Kristen dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, mengawal pemerintahan mulai dari Orde Lama, Orde Baru, bahkan Era Reformasi. Artinya para pemuda/mahasiswa Kristen punya peran penting yang bisa membawa syalom di konteks sosial politik.

Semangat membangun negeri ini dimiliki oleh salah satu tokoh Perjanjian Lama, Nehemia. Ia mampu dengan bijak berdiplomasi dengan pemerintah dan memotivasi gerakan masyarakat untuk membangun kembali kota yang sudah hancur.

Akankah semangat dan karya pemuda/mahasiswa Kristen akan bertahan sebagaimana para pemuda pendahulu? Rasa-rasanya gereja mengalami kecemasan soal ini. Pemuda-pemudi seperti kader GMKI makin langka. Saat ini sangat sedikit mahasiswa/pemuda Kristen yang berminat dan terpanggil untuk berorganisasi di komunitas yang concern-nya kepada isu sosial kemasyarakatan, politik, dan lingkungan hidup.

Kecenderungan kegiatan persekutuan mahasiswa Kristen / pemuda gereja saat ini lebih ke arah peribadahan atau [apa yang secara sempit disebut] bina kerohanian. Sebenarnya aspek kerohanian dan peribadahan sangat penting. Bahkan saat ini sangat beruntung jika ada pemuda-pemudi Kristen yang mau aktif di persekutuan mahasiswa Kristen atau melayani di gereja dan komisi pemudanya. Karena dalam hal ibadah pemuda saja sangat banyak Komisi Pemuda Gereja yang bergumul soal minimnya partisipan.

Namun demikian, pemuda/mahasiswa Kristen tak cukup hanya berkomunitas di bidang kerohanian serta peribadahan. Ia juga perlu berkomunitas di bidang sosial kemasyarakatan. Kesalehan rohani perlu diimbangi dengan kesalehan sosial.


Pdt. Boydo Hutagalung, Pnt. Hudzon Tahun bersama Ketua Umum GMKI dan BPC GMKI Periode 2024-2026

Di sisi lain, Pdt. Boydo Hutagalung juga mengajak kader GMKI agar memiliki spiritualitas yang bertumbuh dan mau “tertanam” di gereja. Sering terjadi, kader GMKI jarang aktif beribadah pemuda di gereja masing-masing atau berpelayanan di gereja. Oleh karena banuak kader GMKI tidak tertanam di gereja, akibatnya GMKI kurang mampu memberi “garam dan terang” di gereja. Lebih jauh, dampaknya gerakan yang dilakukan GMKI menjadi kurang dukungan dari gereja-gereja.

Adalah penting agar kaderisasi di GMKI membentuk insan-insan yang mampu mengintegrasikan imannya dalam karya-karya kemasyarakatan. Semoga kelak kader-kader GMKI akan menjadi pemimpin-pemimpin yang andal di bidangnya, berintegritas, dan membawa beragam kebaikan bagi gereja, masyarakat, dan bangsa. Seperti motto GMKI , “Tinggi Iman, Tinggi Ilmu, Tinggi Pengabdian!”

[]brh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *